Selasa, 20 Desember 2022

Edisi "Pamer Karya Artikel" : AS Bikin Hubungan China dan Taiwan Panas, Taiwan Akan Diinvasi China?

 Update Berita Internasional

TELENEWS.ID – Kedatangan ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi ke Taiwan beberapa hari lalu meninggalkan permasalahan besar hingga saat ini dengan negara China. Pasalnya China masih menganggap Taiwan merupakan negara bagian dari Republik Rakyat China namun Taiwan memang menginginkan kemerdekaan mereka. Amerika Serikat sendiri mendukung dan membantu usaha Taiwan untuk merdeka dari China.



China merasa Amerika Serikat terlalu ikut campur dengan permasalahan negaranya. Sejak Kamis (04/08/2022) lalu, China sudah melakukan latihan militer dengan rudal yang dilakukan di perairan dekat perbatasan Taiwan. Tidak hanya membuat Taiwan khawatir, latihan militer yang dilakukan China juga berlokasi di Kawasan zona ekonomi eksklusif (ZEE) yang membuat Tokyo ikut merasakan dampaknya.

Berkaca dari nekatnya Rusia meluncurkan invasi yang hingga saat ini masih berlangsung terhadap Ukraina. Sejumlah pihak mengkhawatirkan hal ini akan terjadi juga pada Taiwan. Terlebih lagi, Amerika Serikat juga tidak dapat banyak membantu penyelesaian masalah invasi yang terjadi pada Ukraina, juga akan sama terjadi jika Taiwan mengalami hal yang sama. Hal ini dikarenakan Amerika Serikat enggan berperang melawan Rusia dan China yang sama-sama memiliki kekuatan militer besar di dunia.

Keyakinan invasi yang dilakukan China terhadap Taiwan juga muncul setelah beberapa pejabat kementerian pertahanan AS, anggota kongres AS, serta beberapa pakar politik China melakukan simulasi perang pada April 2022 lalu. Pada simulasi perang tersebut terlihat serangan China yang membabi buta ke beberapa pangkalan perang Amerika Serikat di Jepang dan Guam. Hal ini dilakukan agar China dengan leluasa menghancurkan wilayah strategis Taiwan dengan cepat dan menguasai Taiwan tanpa ada gangguan dari Amerika Serikat maupun Jepang. Dari simulasi perang tersebut juga diprediksi bahwa Australia akan membantu melawan China dalam upayanya menginvasi Taiwan.

Dari hasil simulasi perang ini juga terlihat bahwa prediksi yang muncul terhadap rencana invasi China terhadap Taiwan adalah pada tahun 2027 mendatang. China akan melakukan serangan terhadap Taiwan di wilayah Indo-Pasifik dan akan merembet ke wilayah Hawaii untuk semakin melumpuhkan Amerika Serikat agar tidak ada konsentrasi membantu Taiwan. Hasil simulasi menunjukkan upaya Amerika membantu Taiwan melawan China sama persis dengan Ukraina. Amerika hanya dapat membantu Taiwan dan Ukraina dengan pasokan senjata untuk terus berperang tanpa membantu secara jangka panjang dan dampak perang yang terjadi.

Beberapa pakar juga memprediksi bahwa serangan yang dilakukan China akan sangat cepat dan bersamaan sehingga fokus Amerika untuk membantu Taiwan mencegah invasi akan sulit dilakukan. Pada akhirnya serangan China nanti terhadap Amerika malah akan membuat Amerika fokus untuk pengamanan negaranya saja dan meninggalkan Taiwan. Para ahli juga menyebutkan sekalipun serangan yang dilakukan China akan cepat, namun konflik perang ini akan sangat berkepanjangan dan lebih buruk dibandingkan invasi Rusia terhadap Ukraina.

Pihak China National Accreditation Service for Conformity Assessment (CNAS) juga memprediksi bahwa China memiliki kemungkinan besar untuk menggunakan senjata nuklir mereka dalam peperangan ini jika terjadi. Hal yang sangat mengerikan lainnya jika invasi China terhadap Taiwan terjadi adalah akan membuat gejolak besar pada ekonomi global di seluruh dunia. Hal ini dikarenakan saat perang terjadi, berbagai perusahaan besar baik di Amerika maupun China tidak akan beroperasi secara normal. Selain itu kehancuran dunia akan terlihat dari rusaknya tata letak geopolitik yang berubah. (Angela Limawan)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar