Rabu, 28 Mei 2014

TUGAS PRESENTASI PR CAMPAIGN - GOVERMENT RELATIONS



TUGAS KELOMPOK CAMPAIGN PR
“ Corporate Communication – Government Relations campaign
Astra Internasional, Tbk “ – Kisruh Mobil Agya & Alya
  



Disusun oleh
Christ Bella Natalia ( 11140110020 )             Gabriella Imelda Wiseso (11140110077)
Angela Limawan     ( 11140110033 )             Grace Ignacia                   (11140110220)




FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
GADING SERPONG, TANGERANG
2014


Executive Summary
Masih ingat dengan kisruh mobil murah yang katanya Low Cost Green Car (LCGC)? Ada pertentangan antara perusahaan yang mengeluarkan mobil murah itu yaitu Astra Toyota dan Daihatsu dengan pemerintah DKI Jakarta yang saat itu dipimpin oleh Joko Widodo dan Basuki Tjahya Purnama atau Ahok. Pemerintah daerah tidak setuju dengan adanya mobil murah itu karena dianggap akan merusak seluruh rencana yang sudah disusun pemprov DKI serta menambah kemacetan sekaligus pekerjaan tambahan bagi pemerintah DKI Jakarta. Pihak perusahaan juga mengaku bahwa rencana peluncuran mobil murah ini sudah ada sejak lama dan sudah disetujui jauh hari oleh pemerintah pusat karena beberapa hal. Menurut Sudirman MR, petinggi Daihatsu berdasarkan artikel berita viva.com 10 september 2013, peluncuran mobil murah ini malah akan membantu perekonomian negara seperti membuka lapangan pekerjaan baru, peluang ekspor, sehingga dengan adanya ekspor maka pendapatan negara bertambah dan itu dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur yang memadai di jakarta, sehingga kemacetan akibat adanya mobil murah tidak akan terjadi dan dapat diimbangi.
Sementara petinggi Toyota Astra, Johnny Darmawan berpendat bahwa Jokowi dulu sangat mendukung adanya mobil murah ESEMKA di Solo, mengapa sekarang tidak? Kisruh ini juga berlanjut antara pemerintah provinsi DKI Jakarta dengan pemerintah pusat. Menurut artikel berita dari Antara.com, wakil gubernur Jakarta, Ahok menuding pemerintah pusat tidak konsisten. Pemerintah pusat saat itu sedang mencanangkan adanya penghematan BBM bersubsidi dan pelarangan kepada seluruh mobil untuk menggunakan BBM berlebihan, tapi malah mengizinkan adanya mobil murah yang diperkirakan akan meledak penjualannya dan pengguna BBM akan jauh lebih banyak.
                Dalam hal ini, perusahaan ASTRA mendapat sangat banyak tekanan dari pemerintah yang memang secara analisis ilmu pengetahuan berada di posisi yang benar. Walaupun perusahaan dapat memberikan berbagai keuntungan kepada negara, tapi realisasinya memakan waktu yang tidak cepat dan juga akan diperhitungkan, karena perusahaan tidak akan memfokuskan diri hanya kepada kepentingan negara tapi tentu akan jauh dibawah kepentingan perusahaan sendiri. Sementara kemacetan tentu akan terwujud. Walaupun masyarakat cukup menerima adanya kehadiran mobil murah ini, tapi tidak dipungkiri, jika media terus mengusut kesalahan dari perusahaan ini serta janji yang belum dapat direalisasikan oleh perusahaan. Tidak menutup kemungkinan bahwa reputasi perusahaan akan terancam. Bukan hanya penjualan mobil murah saja yang akan berdampak tapi penjualan mobil lain pun juga pasti akan berdampak, begitu juga financial performance dan harga saham.
            Sementara saat Astra Group mendapat isu ini, kompetitor dapat memanfaatkannya dengan berbagai cara seperti artikel berita yang membuktikan bahwa produk mereka lebih ramah lingkungan dan tidak hanya mementingkan profit semata tapi lebih mementingkan rakyat dan mendukung program pemerintah provinsi. Lalu lobi dengan pemerintah provinsi yang saat itu kontra dengan pihak Astra Group dan mungkin saja bisa terjadi kesepakatan bersama yang saling menguntungkan dalam bentuk apapun. Seperti perjanjian, pemberian filantropi dana segar sebagai CSR perusahaan untuk peningkatan reputasi dimata stakeholder terutama pemerintah dan masyarakat tentu karena dana itu akan sangat membantu pemerintah provinsi DKI Jakarta yang sedang dalam proses pembangunan tata kota.
Analisa PEST
Dalam kasus ini kami mengamati adanya tindakan kepentingan antara pemerintah pusat dan perusahaan melawan pemerintah provinsi DKI Jakarta. Pada tahun 2013 adalah tahun di mana kepemimpinan Jokowi Ahok baru berjalan 1 tahun lebih, sementara tahun 2013 juga telah memasuki tahun perang pemilu di 2014 antar partai politik, dan isu yang merebak adalah Jokowi digadang-gadang sebagai calon presiden terkuat dari Partai PDI-P. Elektabilitas Jokowi yang selalu meningkat dan tidak terkalahkan oleh siapapun di semua lembaga survei nasional membuat banyak pihak geram, sementara partai lain sangat sulit meningkatkan elektabilitas partainya dan caleg atau capresnya. Sehingga kisruh mobil murah ini dalam ranah ekonomi dan sosial lebih banyak dibicarakan diberbagai media ke dalam ranah politik. Menurut berbagai media, kisruh ini banyak digunakan partai politik dan para kadernya yang berbicara di media untuk menjegal elektabilitas Jokowi dengan membentuk opini publik bahwa kepemimpinan Jokowi Ahok dinilai telah gagal. Ahok, wakil gubernur Jakarta saat itu juga terus menerus mendapat serangan dari berbagai pihak karena agama dan budayanya yang minoritas. Tidak hanya itu, dari internal partai gerindra juga muncul isu bahwa Ahok digadang-gadang sebagai calon pendampin Prabowo Subianto dalam pemilu presiden 2014 karena berhasil menjadi DKI 2, suatu jabatan strategis dan tertinggi di pemerintahan daerah se-Indonesia. Gaya kepemimpinan dan ketegasannya juga menarik banyak simpati warga seluruh Indonesia sehingga elektabilitasnya tidak jauh dari Jokowi.
Sedangkan jika dilihat dari sisi kebijakan pemerintah daerah jakarta sebagai target utama dari adanya mobil murah, peluncuran ini tidak mendapat izin sama sekali. Tapi sayangnya jauh hari sudah ada kesepakatan antara perusahaan dengan pemerintah pusat bahwa peluncuran mobil murah ini diizinkan. Sehingga ketidakseimbangan antara kekuatan yang dimiliki pemerintah pusat yang didukung DPR dan MPR ini menghapus larangan dari pemerintah daerah jakarta.
Untuk sisi ekonomi, dikutip dari artikel berita viva.co.id, wakil gubernur Jakarta menyatakan bahwa gagasan pemerintah menyediakan mobil murah agar setiap orang bisa memiliki mobil itu tidak masuk akal. Apalagi, kebutuhan hidup layak (KHL) Jakarta untuk bujang hanya Rp2,2 juta. "Mana bisa kalau beli mobil," dia mempertanyakan. Ahok menuding aturan mobil murah cenderung berpihak pada industri otomotif asing. Untuk mengimbangi mobil murah, Ahok mengaku sudah punya jurus jitu. Memang pendapataan asli daerah (PAD) terbesar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 2013 berasal dari pajak kendaraan bermotor dengan target Rp10,4 triliun, tapi bukan begini caranya. Kepala Dinas Pelayanan Pajak Daerah (PPD) DKI Jakarta, Iwan Setiawandi, mengungkapkan pajak kendaraan bermotor di Jakarta ini bagaikan buah simalakama. Pada satu sisi menghasilkan pendapatan besar. Tapi di sisi lain ongkos sosial yang ditanggung Pemprov DKI akibat banyaknya kendaraan juga tidak sedikit. Menurut Iwan, pajak kendaraan bermotor di kota-kota besar selalu jadi andalan. Dua pajak kendaraan yang jadi sumber pendapatan itu adalah bea balik nama (BBN) dan pajak kendaraan bermotor.
Sedangkan dalam analisa sisi sosial, kami mengambil gambaran lifestyle masyrakat dari analisa wakil gubernur Jakarta, Basuki Tjahya Purnama. Dia mengungkapkan Pemprov DKI akan segera menerapkan kebijakan parkir mahal. Dengan cara itu, warga diharapkan berpikir dua kali untuk masuk ke kota dan memanfaatkan kendaraan umum.  Untuk menopang sistem transportasi massal, Pemprov DKI akan mendatangkan 1.000 bus baru ke Jakarta. Ribuan bus itu ditargetkan tiba pada November atau Desember 2013 mendatang. Bus akan datang bertahap. Pada tahap pertama, tiba 360 bus untuk TransJakarta, kemudian disusul sekitar 400 bus sedang.  Jokowi sadar kebijakan itu berpotensi menurunkan pendapatan daerah dari pajak kendaraan bermotor. Namun, dia yakin hal itu bisa ditutup dari pendapatan lain. Dia mengatakan, pendapatan kendaraan yang berkurang tidak berdampak besar terhadap pendapatan pajak DKI Jakarta. "Semuanya sudah dikalkulasi," kata mantan Walikota Solo itu.


Analisa SWOT
Strength
Corporate Image : Astra Group sudah sangat dikenal dan menjadi top of mind bagi public, perusahaan juga tidak pernah terdengar bermasalah dengan stakeholder maupun NGO atau public. Penanganan dalam terjadinya krisis yang dialami salah satu produknya yaitu Nissan Juke juga sangat cepat dan dengan itikat baik dari perusahaan.
Brand Image : Hampir seluruh produk Astra Group menjadi top of mind dan market leader di berbagai negara dan berbagai daerah khusus di Indonesia. Mulai dari yang paling murah sampai yang termahal. Produk Astra Group juga selalu menjadi pelopor inovasi yang berbeda dan khusus bagi pelanggannya yang banyakk ditiru produsen mobil lain. Seperti saat Toyota mengeluarkan Toyota Yaris, yang kecil, ramah lingkungan, sederhana dan sangat cocok untuk wanita dan remaja. Perusahaan pun terus melakukan inovasi terbaik
Weakness
Terlalu banyaknya produk dalam satu group perusahaan mengakibatkan perusahaan menghadapi kanibalisme produk. Salah satunya terjadi pada produk keluaran Toyota dan Daihatzu yaitu Avanza dan Xenia. Bahkan kanibalisme produk juga terjadi dalam satu brand, contohnya Toyota, yaitu antara Avanza dan Inova.
Opportunity
Dengan adanya reputasi baik di mata public, walaupun dengan kendala adanya masalah dengan pemerintah provinsi seperti ini, tidak akan mempengaruhi penjualan karena memang kebutuhan masyarakat yang terus meningkat sehingga masyarakat pun welcome dengan adanya mobil murah ini. Apalagi pemerintah pusat sudah berada dipihak yang setuju, sehingga untuk peluncuran produk selanjutnya atau penambahan mobil murah yang diluncurkan ke masyarakat akan mudah dilakukan.
Threat
Ancaman utama datang dari kompetitor yang akan mampu membuat inovasi yang sama dengan yang dilakukan Astra Group. Tentunya pangsa pasar yang telah dikuasai sebelumnya sangat mungkin mengalami penurunan. Permainan harga dan inovasi teknologi yang ditawarkan kompetitor juga cukup menyita pendapatan perusahaan, terbukti dari produk sebelumnya. Sehingga Astra Group harus mempercepat peningkatan penjualan sebelum produk lain mengambil alih.
Lalu kisruh dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta bisa saja berbuntut panjang, apalagi aktor utama yang kontra dengan program perusahaan adalah Joko Widodo. Seorang Capres dari partai pemenang pemilu legislatif 2014, dan tokoh pemilik elektabilitas tertinggi diantara tokoh lain. Kinerjanya selama membangun Jakarta walau baru 2 tahun sudah terlihat sangat memuaskan warga, sehingga tidak dipungkiri dia bisa  membentuk opini publik bahkan kebijakan baru untuk menolak mobil murah ini. Apalagi jika dia sampai terpilih sebagai presiden RI, bukan tidak mungkin keputusan pemerintah pusat yang mengizinkan mobil murah ini dia hapuskan walau hanya sementara.


Objective
Ada beberapa elemen dari karakteristik kampanye yang sukses, salah satunya adalah aspek edukasi dan enginering. Pertama adalah aspek edukasi. Sebuah kampanye harus mencerahkan public, memberitahu informasi yang mereka tidak tahu, atau memberikan mereka prespektif pemikiran yang berbeda sebagai jalan untuk mencapai sesuatu yang lebih mudah. Maka dari itu untuk objektif pertama adalah perusahaan akan berusaha mengedukansi pemerintah provinsi Jakarta serta memberikan segala bukti kepada pemerintah provinsi Jakarta bahwa mobil murah ini tidak akan menghambat program kerja pemerintah, hemat energi dan ramah lingkungan, serta benar-benar terbukti membantu perekonomian negara.
Kedua adalah engineering, merupakan faktor yang sangat kritis dalam upaya merubah behavior. Engineering dalam kasus ini adalah alat atau suasana yang nyaman dan baik bagi public. Logikanya adalah jika kita menyuruh seseorang untuk melakukan apa yang kita inginkan, berarti sebelumnya kita harus memberikan mereka suasana yang nyaman dan kemudahan dalam melakukan hal yang kita suruh itu, serta jaminan bagi mereka baik keselamatan, maupun “upah” setelah mereka melakukan apa yang kita inginkan. Maka itu dalam objective kedua adalah pemberian bukti bahwa munculnya mobil murah ini akan berdampak pada peningkatan perekonomian negara dengan bantuan dari perushaan.

Marketing Objektif
Memperbaiki angka penjualan mobil murah, memperkecil fluktuasi penjualan ke arah yang lebih positif. Karena dengan adanya perbaikan situasi dan dukungan dari pemerintah akan mobil murah ini, tentu membuka peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan pangsa pasar dan penjualan tanpa halangan. Walaupun dengan adanya perjanjian dengan pemerintah untuk menuntaskan tanggung jawab sosial perusahaan akibat praktek bisnis perusahaan ini, tidak akan mengganggu operasional perusahaan. Dampak positif juga akan dirasakan pemerintah dengan meningkatnya penjualan dan keuntungan perusahaan yaitu pajak negara.


Sasaran Kampanye
            Sasaran yang kami tuju yaitu pemerintah dan publik, kami memilih dua ini karena merekalah target utama kita, karena merekalah yang harus diberikan pengetahuan bahwa mobil murah ini bagus dan berusaha meyakinkan mereka untuk mendukung program yang akan kita jalankan. Mendorong agar masyarakat welcome terhadap ide mobil murah ini.


Target Audience
            Pertama sasaran utama dari kampanye ini adalah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diwakili oleh Bapak Basuki Tjahya Purnama atau Ahok selaku wakil gubernur DKI Jakarta. Karena awal dari adanya kampanye ini adalah kisruh antara perusahaan dengan pemerintah provinsi Jakarta saat akan diluncurkannya mobil murah. Dampak bagi perusahaan adalah proses distribusi dan peluncuran mobil ke publik cukup terganggu dan tersendat. Perusahaan juga mengalami fluktuasi penjualan mobil murah ini cukup signifikan, karena beberapa alasan. Pertama adanya elektabilitas dan dukungan tinggi masyarakat Jakarta maupun luar Jakarta terhadap pasangan Jokowi-Ahok karena programnya yang banyak berhasil di Jakarta. Kedua pasangan ini juga dalam proses membuat kota Jakarta menjadi lebih baik salah satunya mengatasi kemacetan dan adanya mobil murah ini dianggap akan menghambat program pemerintah daerah serta menambah kemacetan kota Jakarta.
            Untuk itu perusahaan berusaha membina hubungan yang jauh lebih baik lagi dengan pemerintah provinsi Jakarta, agar tidak menghambat bahkan menghalangi dan melarang perusahaan dalam menjalankan operasionalnya dengan berbagai kebijakan. Ini juga upaya perusahaan untuk menyelesaikan permasalahan dengan cepat. Karena jika terlambat dan Jokowi lebih dulu menjadi Presiden, maka beliau dengan kekuasaan dan kekuatan pemerintahan barunya mampu mematikan langsung praktek bisnis perusahaan walaupun mungkin hanya sementara. Karena Jokowi adalah salah satu tokoh yang menentang adanya mobil murah ini.
            Sasaran kedua adalah masyarakat umum. Tentunya jika hubungan dengan pemerintah membaik, perusahaan dapat mengkomunikasikan itu ke publik bahwa sudah tidak ada kisruh lagi dengan mobil murah. Masyarakat dapat menikmati mobil murah tanpa halangan, bahkan penjualan mobil murah yang besar akan semakin membantu perusahaan dalam melaksanakan janjinya kepada pemerintah dalam membantu negara ke arah yang lebih baik dari berbagai bidang. Diharapkan pemerintah yang telah menyetujui adanya mobil murah bersama dengan para ahli dan media yang terlibat dalam kampanye, mengkomunikasikan bahwa mobil murah dan reputasi perusahaan benar-benar baik dan membuktikan tanggung jawabnya kepada negara, dengan memaparkan segal isi dan hasil kampanye yang telah dilakukan.


Strategi
·         Mengadakan perundingan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pemerintah provinsi Jakarta sehingga negosiasi problem solving tercapai.
·         Memaparkan bukti-bukti nyata baik tertulis maupun praktek bahwa mobil murah ramah lingkungan, membantu perekonomian negara serta program pemerintah provinsi Jakarta, dan tidak mengganggu program pemerintah provinsi Jakarta.
·         Memberikan edukasi bagi media dalam pembuktian segalah hal yang sama dengan pemerintah, sehingga media mampu menjadi opinion leader dengan kredibilitas tinggi bagi perusahaan.
·         Memberikan edukasi bagi publik dengan segala poin yang sama seperti pemerintah dan media, melalui mulut pemerintah dan media sehinggan kredibilitas pesannya tinggi dan mampu meningkatkan reputasi dan sales perusahaan.
·         Membuat kesepakatan dengan pemerintah secara jangka panjang baik untuk pembuktian statement perusahaan maupun wujud nyata dari perusahaan dalam membantu perekonomian negara dalam bentuk apapun.


Taktik
·         FGD (Focus Group Discussion)
Di dalam Focus Discussion Group perusahaan ingin mengetahui apa yang diinginkan oleh pihak pemerintah provinsi Jakarta atas ketidaksetujuan mereka akan peluncuran mobil murah dan mencari jalan tengah agar keinginan dari dua belah pihak terpenuhi. Berikut adalah ulasan BATNA dari kedua pihak :
Toyota Astra Indonesia dan Astra Daihatsu Motor Indonesia
Pertama kebutuhan perusahaan adalah pemerintah provinsi DKI Jakarta menyetujui dan tidak menghambat peluncuran dan penjualan mobil murah ini dalam bentuk apapun. Kedua untuk membuktikan beberapa tuntutan dari pemerintah provinsi seperti menambah polusi udara, menambah beban pada subsidi bbm, dan menambah kemacetan. Perusahaan sudah menyusun kampanye Goverment Gathering dan Govermant Visit untuk membuktikan bahwa semua tuduhan tidak benar.
1.Klarifikasi Penambahan Polusi Udara dan Beban Subsidi BBM
Klarifikasinya pertama dari menambah polusi udara dan beban subsidi bbm, perusahaan akan melakukan test drive yang dipantau langsung oleh pemerintah provinsi, para ahli dan wartawan untuk membuktikannya. Poin-poin pembuktiannya antara lain Tujuan pengujian adalah melakukan evaluasi dampak teknologi fuel economy. Jenis bensin dan pelumas yang digunakan. Adapun variabel pengukuran adalah Pengukuran untuk kecepatan rata-rata, Kecepatan puncak, Lama pengujian dan titik-titik perhentian seperti lampu lalu lintas, Penggunaan air conditioning, Jumlah penumpang, Beban barang yang di muat pada bagasi. Faktor ini harus menjadi perhatian karena dapat diperbandingkan antara kondisi dengan barang muatan atau tanpa barang muatan, dan Kondisi mesin dalam keadaan dingin maupun mesin keadaan panas. Pengukuran Jumlah Karbon Dioksida. Pengukuran relevan lainnya adalah pengukuran jumlah karbon dioksida yang dihasilkan oleh proses pembakaran. Biasanya di hitung per gram dari co2 per kilometer (co2g/km). Rata-rata 1 liter bensin akan menghasilkan karbon dioksida sebesar 2,32 kilogram. Sebuah mesin diesel akan menghasilkan co2 2,66 kg/l. Karena emisi co2 relatif konstan per kilogram, mereka memiliki proporsi yang setara dengan konsumsi bensin. Rute Perjalanan, untuk menambah kualitas perjalanan di saat pengujian. Interaksi dengan potensi daerah sekitar atau local genius akan menjadi nilai tambah berupa experience effect bagi pengujian ini. Sedangkan untuk mengurangi dampak polusi udara yang tetap akan terjadi, perusahaan akan menyiapkan kampanye CSR Go Green yang akan dilaksanakan pada akhir tahun 2014.
            2.Menambah Kemacetan Ibukota Jakarta
Perusahaan akan membantu pemerintah provinsi Jakarta dalam pembenahan struktur tata kota dalam berbagai bentuk seperti dalam sisi ekonomi dengan sumbangan uang, para ahli, serta dalam bentuk infrastruktur atau bahan mentah pembangunan. Sehingga dana APBD tidak terlalu besar karena ditopang dengan CSR dalam bentuk bantuan dana dari perusahaan. Pemerintah juga dapat mempercepat pembangunan MRT dan masalah lain dengan adanya bantuan tenaga ahli dari perusahaan.
            3.Membantu meningkatkan perekonomian negara
Seperti pengurangan impor bahan mentah atau infrastruktur pabrik dan bahan baku pembuatan kendaraan oleh perusahaan. Upaya meningtkan kualitas dan standar bahan baku dan infrastruktur pabrik dan bahan mentah kendaraan untuk memungkinkan adanya peningkatan ekspor. Peningkatan jumlah pabrik di Cikarangan dan Karawang, sehingga adanya peningkatan penyerapan tenaga kerja dan pengurangan pengangguran, serta pemerataan penduduk. Hal ini akan didukung oleh program CSR perusahaan yaitu dalam bidang Community Relations sehingga penarikan masyarakat menengah ke bawah yang ada di Jakarta dan mencegah warga kecil pindah ke Jakarta dengan adanya lapangan pekerjaan baru di Cikarang dan Karawang, yang tentu didukung peningkatan infrastruktur daerah seperti rumah sakit, sekolah, rumah susun, yang seluruhnya diperuntukan bagi masyarakat menengah ke bawah.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
            BATNA dari pemerintah adalah kekhawatiran mereka akan terganggunya program pemerintah dalam menata kota Jakarta yang baru dan meredakan kemacetan dengan keluarnya mobil murah. Kebutuhan akan anggaran yang cukup besar untuk pembangunan infrastruktur jalan untuk mengimbangi jumlah kendaraan yang jauh lebih cepat pertumbuhannya, serta pembangunan MRT.
·     

    Media Relations ( Pres Conference & Press Release )
Press Conference  Kedua adalah press conference yang diadakan di Hall Kantor Pusat Astra di l. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II,  Jakarta Utara pada 24 Juni 2014. Press conference ini perusahaan akan memaparkan program terkait kisruh mobil murah yang menimbulkan konflik antara perusahaan dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta. Seperti Goverment Gathering, Goverment Visit, dan Test Drive untuk mengklarifikasi tuduhan pemerintah provinsi terkait mobil murah dan subsidi bbm, serta media gathering. Dalam press conference ini diharapkan juga dihadiri oleh wakil gubernur DKI Jakarta atau perwakilannya yang akan mengklarifikasi kisruh mobil murah terdahulu, serta memaparkan kesepakatan yang telah dibuat dan disetujui pihak perusahaan dan pemerintah provinsi dalam FGD yang telah dilakukan. Press Release kami akan memberikan informasi tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama pemerintah dan para awak media (government dan media gathering), selain itu dalam press release juga akan dipaparkan tentang tujuan perusahaan terkait program dan dampak bagi negara dalam objektive jangka panjang.
·      

   Goverment Gathering, Goverment Visit, dan Test Drive
Pada awalnya gathering ini akan diselenggarakan sebagai pembuktian perusahaan terhadap beberapa tuduhan kepada Mobil Murah seperti polusi udara dan penambahan beban subsidi bbm dengan diadakan test drive. Disini perusahaan juga akan berusaha membuktikan dengan membawa pemerintah, awak media, dan para ahli berkunjung ke pabrik di Cikarang bahwa infrastruktur pembuatan mobil dan pabrik tidak impor.
Setelah semua hal terlaksana, pada akhir event ini pihak perusahaan dan pemerintah diharapkan akan mengklarifikasi kembali dihadapan media bahwa kisruh mobil murah sudah terselesaikan. Pemerintah provinsi juga diharapkan akan memaparkan secara detail hal-hal yang mereka inginkan dan peran dari perusahaan untuk mewujudkan tanggung jawab sosialnya atas praktek bisnis yang dilakukan terhadap negara. Pemerintah juga diharapkan memaparkan apa saja yang didapat selama event hari ini baik secara praktis dampak ke kota Jakarta sendiri maupun negara. Secara tidak langsung kegiatan ini juga diharapkan dapat menjalin hubungan yang baik jangka panjang dengan pemerintah sehingga terjalin kerjasama yang baik.
·       

  Media Gathering
Bentuk kegiatan media gathering yang akan kami lakukan adalah mengundang wartawan dengan tujuan memaparkan pesan yang ingin disampaikan perusahaan kepada pemerintah atau mengklarifikasi tuduhan pemerintah provinsi DKI Jakarta terhadap mobil murah yang diluncurkan dihadapan media. Sehingga media menyaksikan dan mendokumentasikan sendiri serta membuktikan bahwa mobil murah yang diluncurkan berkonsep Green Car. Media gathering ini juga memberikan pemahaman kepada media dengan memaparkan isi perundingan atau FGD yang sebelumnya telah dilakukan perusahaan dengan pemerintah provinsi, beserta kesepakatan apa saja yang telah diterima kedua pihak. Pesan yang ingin kita sampaikan pada event ini adalah bahwa Perusahaan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah mencapai kesepakatan dan menyelesaikan masalah peluncuran mobil murah. Sehingga media dapat membantu “mencuci nama perusahaan” dengan publikasi pemberitaan di media serta membantu perusahaan dalam mempromosikan kembali mobil murah, dengan kembali mengangkat isu ini, sehingga penjualan mobil murah kembali meningkat. Selain itu dalam event ini, perusahaan juga memaparkan hal-hal apa saja yang dijanjikan perusahaan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Seperti peningkatan devisa negara dengan ekspor suku cadang kendaraan, mengurangi impor bahan baku pembuatan kendaraan dan infrastruktur pabrik, peningkatan jumlah pabrik dan penyerapan tenaga kerja, peningkatan CSR terutama dalam bidang community relations dan Go Green. Tentunya dengan wawancara eksklusif bersama Johnny Darmawan selaku Presiden Direktur Toyota Astra Motor dan Sudirman Maman Rusdi selaku Presiden Direktur Astra Dhaihatsu Indonesia. Acara ini ditutup dengan buka puasa bersama para awak media, dan pembagian sovenir sebagai tanda terima kasih atas kehadiran dan bantuannya.


Key Message
            Mobil Murah Astra, Pahlawan Bangsa! Merupakan pesan yang dipilih dalam memberikan edukasi kepada pemerintah provinsi Jakarta melalui bukti-bukti bahwa mobil murah ini tidak akan memberikan hambatan terhadap program kerja pemerintah. Selain itu, mobilmurah hadir dengan tenaga yang lebih hemat energi, ramah lingkungan, serta dapat memberikan bukti membantu perekonomian negara.
            Pemberian bukti melalui adanya mobil murah ini akan memberi dampak pada peningkatakan perekonomian negara dengan bantuan dari perusahaan.


Timetable
            Pertama yang akan dilakukan adalah FGD (Focus Group Discussion) dengan pemerintah provinsi Jakarta. Perusahaan ingin mengetahui apa yang diinginkan pemerintah provinsi yang diharapkan diwakili langsung oleh Bapak Basuki Tjahya Purnama (Ahok) selaku wakil gubernur DKI Jakarta. Perusahaan juga akan mengklarifikasi bahwa penolakan keluarnya mobil murah kemarin akan sangat merugikan perusahaan, padahal perusahaan sudah mengeluarkan biaya besar dalam produksi. Sehingga perusahaan mengambil jalan pintas dengan langsung melobi pemerintah pusat dengan menyodorkan beberapa janji penting bagi negara. Sekarang, mobil murah sudah terlanjur ada di pasaran bahkan penjualannya terus meningkat. Itu membuktikan bahwa perusahaan berhasil menemukan needs dari public dan akan berhasil merubah gaya sosial public menjadi lebih maju, dengan motivasi untuk mendapatkan mobil murah. FGD ini akan dimulai pada tanggal 3, 10, dan 17 Juni 2014 bertempat di Kantor Pusat DKI Jakarta. FGD ini rencananya akan diadakan 3 kali untuk mematangkan perundingan dengan pemerintah provinsi, baik terkait janji yang diberikan perusahaan serta pertanggung jawaban dari tundingan pemerintah provinsi, maupun jaminan bagi pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat jika Joko Widodo berhasil menjadi presiden RI, untuk tidak menghambat proses distribusi dan operasional perusahaan ke depannya. Tapi rencana 3 kali pertemuan ini hanya pegangan dan tidak harus dilaksanakan jika kesepakatan akhir telah dicapai dan disetujui kedua belah pihak.
Pada tahap pertama FGD, akan berfokus pada klarifikasi dari pihak perusahaan dengan memaparkan bukti-bukti Green Car dan program CSR dalam membantu negara, serta mendengarkan masukan dan batna dari pihak pemerintah. Tahap kedua adalah memutuskan apakah batna dari pihak pemerintah diterima oleh perusahaan, maupun mengetahui apakah pihak pemerintah menerima batna dari perusahaan. Jika belum ada persetujuan, maka akan dilakukan perundingan kembali dan diharapkan selesai saat itu. FGD tahap ketiga perusahaan menganggap perundingan telah mencapai kesepakatan sehingga pada tahap ketiga ini, perusahaan datang untuk berterima kasih dan mengajak pemerintah untuk hadir dalam kampanye perusahaan dengan memberikan jadwal Govermant Gathering, tes drive, company visit, dan press conference. Ini semua adalah upaya perusahaan untuk membuktikan bahwa semua klarifikasi dan bukti adalah benar.
            Kedua adalah press conference yang diadakan di Hall Kantor Pusat Astra di l. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II,  Jakarta Utara pada 24 Juni 2014. Press conference ini diharapkan juga dihadiri oleh wakil gubernur DKI Jakarta atau perwakilannya yang akan mengklarifikasi kisruh mobil murah terdahulu, serta memaparkan kesepakatan yang telah dibuat dan disetujui pihak perusahaan dan pemerintah provinsi. Dalam press conference kali ini, perusahaan juga memaparkan jadwal kampanye yang akan diadakan.
            Government visit, Goverment yang diadakan pada 5 Juli 2014, yang pada pagi hari akan langsung diadakan tes drive yang membuktikan bahwa Agya dan Alya memang Green Car. Test Drive ini selain dilakukan oleh pihak pemerintah dan para ahli yang disediakan perusahaan untuk mendamping dan menjelaskan, juga akan dilakukan oleh para wartawan yang meliput. Lalu pada petang hari, selesai test drive, kami akan berbuka puasa bersama dengan para wartawan dan pemerintah. Pihak perusahaan, perwakilan dari pemerintah, dan media berkunjung ke Cikarang, Bekasi untuk melakukan company visit dan melihat bahwa Astra memiliki suku cadang dan mesin asli buatan anak negeri tanpa melakukan impor dari luar. Bahkan Astra yang melakukan ekspor ke beberapa negara berupa suku cadang dan mesin, inilah poin pembuktian bahwa perusahaan mampu meningkatkan devisa negara dengan meningkatkan ekspor dalam bidang infrastruktur dan manufacturing kendaraan. Ini juga akan membantu negara dalam pengurangan pengangguran, karena jika ekspor ini didukung pemerintah, maka perusahaan dapat memperbesar usahanya dan menambah jumlah pekerja yang ada. Untuk kemacetan dan kepadatan penduduk di Jakarta, hal ini juga dapat membantu pemprov DKI untuk memancing masyarakat menengah ke bawah dan pengangguran untuk berpindah ke Bekasi dan Karawang, tempat pabrik Astra dan menjadi buruh di sana. Setelah itu kami akan berbuka puasa bersama di Hotel Grand Zuri Jababeka, Cikarang Bekasi dan langsung kembali ke Jakarta.
            Lalu kampanye ini diakhiri dengan pada Senin, 7 Juli 2014 pihak perusahaan akan mengadakan media gathering dengan agenda wawancara eksklusif dengan Johnny Darmawan selaku Presiden Direktur Toyota Astra Motor dan Sudirman Maman Rusdi selaku Presiden Direktur Astra Dhaihatsu Indonesia. Selanjutnya selama bulan Juli dan Agustus, kampanye akan dialihkan dengan evaluasi dan monitoring terhadap pemberitaan di Media.


EVALUASI
Program ini dikatakan berhasil jika menghasilkan output dari tujuan kampanye yaitu perubahan attitude, behavior, dan opini dari target audience. Adanya pengakuan dari pemerintah provinsi DKI Jakarta secara langsung yang menyatakan bahwa menerima pembelaan dan bukti-bukti dari perusahaan akan tuduhan yang diberikan. Hematnya biaya bbm yang digunakan dalam suatu perjalanan, tidak adanya pertambahan polusi udara, yang kedua poin ini dibuktikan dalam uji coba test drive bersama pakar. Untuk tuduhan penyebab bertambahnya kemacetan dapat dibuktikan dengan adanya bantuan perusahaan kepada pemerintah provinsi Jakarta baik berupa infrastruktur maupun bantuan dana untuk mempercepat pembangunan dan tata kota Jakarta dalam mengatasi kemacetan. Selain itu tujuan kampanye ini tercapai jika tidak adanya hambatan atau larangan dari pemerintah provinsi Jakarta terhadap operasional perusahaan dan perusahaan dapat melakukan penjualan mobil secara lancar. Bahkan diharapkan pemerintah provinsi Jakarta bersedia menjadi opinion leader untuk peningkatan penjualan mobil murah serta mengklarifikasi konflik yang ada secara langsung. Dengan mendukung perusahaan dalam penjualan mobil murah, dapat meningkatkan pendapatan negara baik dari pajak maupun ekspor mobil dan infrastruktur pembuatan kendaraan.
Outakes dari program ini adalah melihat awareness, acceptance, dan retention yang didapat dari publik mengenai kampanye ini baik dari proses, tujuan maupun hasil kampanye. Pertama diharapkan public aware dengan konflik atau isu yang terjadi antara pemerintah provinsi dan perusahaan serta upaya perusahaan untuk memperbaiki keadaan, sehingga pengetahuan dan pendapat mereka dapat berimbang, bukan hanya mengetahui konfliknya saja dan posisi perusahaan yang di cap bersalah. Kedua acceptance yaitu penerimaan dari publik akan usaha dan program perusahaan yang dilaksanakan serta tujuan baik pemerintah bukan hanya untuk kepentingan perusahaan sendiri tapi juga dilihat publik bahwa perusahaan peduli akan kepentingan negara dan masyarakat, yaitu dengan membantu peningkatan pendapatan negara. Ketiga adalah retention yaitu pengulangan dan penyebaran merata dalam masyarakat akan tujuan dan hasil dari kampanye ini, tentunya sekali lagi dengan pesan yang berimbang. Dalam hal inilah diharapkan pemerintah dapat membantu perusahaan sebagai opinion leader dalam mengkomunikasikan penyelesaian konflik, sehingga perusahaan mendapatkan reputasi baiknya kembali dan peningkatan penjualan mobil murah.
Outcomenya adalah pertama Media Exposure. Hasil dapat dilihat dari berapa banyak media yang memuat berita mengenai perkembangan perubahan yang telah dilakukan perusahaan.  Dapat dikatakan berhasil jika dari 50 media yang diundang dalam Press Conference dan Media Gathering yang terdiri dari media cetak, media online dan elektronik, target media yang memberitakan kampanye ini mulai dari tujuan, proses, dan hasil adalah 30 media dalam berbagai bentuk. Kedua adalah Media Content. Dikatakan berhasil jika dari 30 media yang memberitakan program perusahaan ini, 15 media memberitakan secara positif dan 10 sisanya berisi pesan yang bersifat netral. Yang ketiga adalah Media Impression. Dikatakan berhasil jika dari 30 media yang memberitakan, bentuk pemberitaan berupa artikel dan ceremony lebih banyak dibandingkan yang lain sehingga nilai beritanya jauh lebih besar.

Kamis, 01 Mei 2014

Topik Research PR : Public Relations Audit



MAKALAH RESUME TOPIK RESEARCH PR
PUBLIC RELATIONS AUDIT

Makalah untuk memenuhi Ujian Tengah Semester




Disusun oleh :
Nama : Angela limawan
NIM : 11140110033
Kelas : Reseacrh PR B1



Fakultas Komunikasi
Bidang Peminatan Public Relations
UNIVERISTAS MULTIMEDIA NUSANTARA
2014


Audit komunikasi adalah suatu evaluasi atau analisis lengkap terhadap suatu sistem komunikasi internal maupun eksternal organisasi. Ruang lingkupnya sangat beragam mulai dari proses komunikasi antardivisi sampai iklim komunikasi organisasi tersebut, tergantung tujuan atau kepentingan di balik dilakukannya audit tersebut. Audit adalah suatu hal yang sangat komplek karena meliputi sumber atau tujuan dari komunikasi itu diadakan, media yang digunakan untuk berkomunikasi, isi dan konteks pesan komunikasi, bagaimana proses dan strategi komunikasi yang berjalan, serta hasil dari komunikasi tersebut. Sehingga audit akan memakan waktu 3-6 bulan, karena hasil audit sangat menentukan perencanaan organisasi tersebut jangka pendek dan panjang.
Suatu organisasi dikatakan perlu melakukan audit antara lain sebelum dan sesudah restrukturisasi perusahaan, kebutuhan untuk memotivasi karyawan apalagi setelah atau saat menghadapi isu negati bahkan krisis, tagihan telepon tinggi karena banyak karyawan yang menggunakan telepon kantor untuk kepentingan lain dan itu menunjukan adanya penurunan produktivitas kinerja. Banyaknya surat pembaca negatif dan keluhan di customer service, pengembangan rencana jangka panjang, dan sebagainya. Suatu perusahaan melakukan audit karena sebelum atau sesudah melakukan hal di atas mereka menemukan suatu gap. Dalam kasus ini, gap adalah perbedaan antara standar yang telah atau akan ditetapkan perusahaan dengan praktek atau fakta di lapangan. Gap dapat dianalisis dari fakta-fakta yang dilihat oleh media melalui pemberitaannya, pemerintah dengan teguran dan regulasinya yang berdampak negatif bagi perusahaan atau bahkan mengancam, dan teguran bahkan penolakan dari komunitas setempat, terhadap apa yang telah dan akan perusahaan jalankan.
Dalam audit komunikasi ada dua penaksiran framing dalam menentukan arah dan tujuan audit. Pertama Organisational Communication Profile (OCP) dimana framing pembahasan yang termasuk di dalamnya antara lain aktivitas komunikasi, peraturan baik dalam organisasi maupun proses komunikasi, penyelesaian masalah, leadership, budaya kelompok, teamwork dan decesaion maker. Kedua Organisational Communication Evaluation (OCE) antara lain berusaha mengevaluasi dan mencari gap dalam fungsi, sistem, dan jaringan komunikasi di dalam organisasi apakah sudah sesuai standar atau belum, atau sudah mencapai tujuan organisasi atau bahkan merusak. Dari kedua framing ini muncul metode yang dapat digunakan dalam melakukan audit, yang di dalamnya terdapat langkah-langkah antara lain dengan interview dan observasi data-data perusahaan, communication flow dan analisis dengan melihat apakah data-data yang ada serta communication flow yang terjadi sudah sesuai standar atau belum. Lalu ada news framing analysis terkait dengan pengamatan pemberitaan di media dan dampaknya bagi perusahaan, network analysis, kuisioner terhadap karyawan dari terenda sampai tertinggi, dan FGD (Focus Group Discusion).
Secara lebih detail langkah yang dilakukan pertama adalah observasi dan analisis data perusahaan dan sesuaikan denganstandar perusahaan serta standar yang tim audit buat, karena terkadang standar yang ditetapkan perusahaan juga terlalu rendah dan perlu adanya perubahan. Lalu buat kesimpulan berupa gap atau poin masalah yang terjadi. Dari masalah-masalah yang kita temukan itu kita cari alasannya mengapa itu bisa terjadi dengan melakukan indepth interview dengan karyawan sampai BOD. Untuk karyawan terendah harus yang paling teknikal, sedangkan karyawan menengah harus yang berposisi fungsional atau sebagai operasional perusahaan. Setelah itu lakukan survei dengan kuisioner untuk mengetahui needs dan wants dari karyawan, serta pemahaman mereka terhadap perusahaan mereka saat ini.

Tipe Communication Audit menurut Alan Delason
Ada 4 aspek yang perlu diperhatikan sebelum melakukan audit untuk mengarahkan kita fokus apa yang akan kita capai dan teliti. Antara lain inovatif, informatif, regulasi, dan integrasi program komunikasi dengan manajemen lain. Antara inovasi dan informasi adalah fokus tentang bagaimana delivery pesan terjadi apakah sudah baik atau belum, efektif atau tidak pesan yang disampaikan, media apa yang digunakan dalam penyampai pesan, hal apa saja yang telah dilakukan perusahaan untuk membuat delivery pesan menjadi lebih efektif, dan siapa komunikator yang tepat agar delivery pesan efektif dan berjalan baik.
Sedangkan di antara informasi dan regulasi adalah performance perusahaan yang dipengaruhi oleh budaya di dalam perusahaan itu, regulasi pemerintah yang membatasi, cara-cara perusahaan mensiasati regulasi pemerintah, dan tercapainya tujuan organisasi. Lalu antara integrasi dan regulasi terdapat kontrol yaitu bagaimana dan apa sistem yang berlaku di perusahaa, tujuan perusahaan menggunakan sistem seperti itu, bagaimana proses implementasi sistem tersebut, apakah sistem tersebut sudah membawa perusahaan mencapai tujuannya. Lalu antara integrasi dengan invasi ada interaksi yaitu bagaimana proses komunikasi yang ada, adakah keseimbangan dan kesesuaian antara peraturan yang ada dengan delivery pesan yang efektif atau malah ada masalah akibat peraturan yang ada membatasi interaksi dan efektivitas delivery pesan.

 Audit Corporate Communication yang efektif
            Tujuan dari adanya audit komunikasi adalah menentukan masalah atau gap antara standar komunikasi yang dibuat dan ditargetkan oleh perusahaan dengan praktek di lapangan. Jika sudah sesuai dengan standar dan tercapainya target perusahaan, maka gap itu tidak terjadi. Audit adalah cara atau alat yang digunakan untuk menemukan gap tersebut. Audit yang efektif adalah pertama saat kita atau public relations officer menentukan gap atau letak masalah organisasi berdasarkan standar perusahaan yang dikomperisasi dengan standar lain, seperti standar nasional yang dibuat oleh lembaga tertentu yang berdasarkan hukum, atau standar yang paling update. Karena terkadang perusahaan jarang melakukan upgrade standar mereka karena takut tidak tercapai atau sulitnya mencapai standar yang terlalu tinggi tersebut yang tentu dapat mempengaruhi reputasi perusahaan.
Kedua saat kita memberikan feedback terhadap strength dan weakness dari budaya komunikasi organisasi serta pengembangan pengukuran. Maksudnya adalah setelah kita mengukur dan menemukan gap dari perusahaan, kita juga harus membandingkan dengan strength perusahaan untuk dijadikan alat dan strategi dalam mengurangi bahkan kalau bisa menghilangkan weakness yang ada. Lalu perusahaan juga wajib meningkatkan standar operasional perusahaan mereka di segala bidang, termasuk komunikasi organisasi, sampai standar pengukuran atau audit yang harus dilakukan minimal setiap 3-5 tahun sekali.
            Ketiga saat kita memberikan diagnosa dan resep yang tepat, untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari akar komunikasi. Sehingga setelah audit dilaksanakan, dan pembuatan program-program serta implementasinya juga dijalankan, dapat menjadikan perusahaan menjadi jauh lebih baik.
                Di dalam audit komunikasi ada tiga model yang dilihat berdasarkan hal-hal yang akan diaudit. Model pertama adalah Struktur Konseptual Howard Green Baum, yang di dalamnya membahas struktur unit kerja. Di dalam unit kerja ini antara lain hubungan fungsional antardivisi, ciri-ciri personel seperti beberapa karakteristik dan kebutuhan karyawan sehingga dilakukan audit untuk memenuhi kebutuhan karyawan dan meningkatkan motivasi kinerja mereka, serta fakrot-faktor fungsional yang mempengaruhi komunikasi antardivisi. Model kedua adalah Profil komunikasi keorganisasian, di mana hal-hal yang akan diaudit adalah analisis fungsional sistem-sistem organisasi yaitu pencarian letak kesalahan yang terjadi di dalam proses yang hasil audit dan perbaikannya diharapkan dapat meningkatkan efektivitas organisasi. Model ketiga adalah evaluasi komunikasi di mana dilakukan pemeriksaan dan penilaian atas praktek dan kegiatan komunikasi terutama pada situasi tertentu, seperti saat muncul isu negatif dan komunikasi perusahaan dengan karyawan serta media, atau bahkan saat terjadi krisis.

Evaluasi Audit
            Hal pertama yang dilakukan dalam mengevaluasi hasil audit sebelum implementasi program-program adalah menghubungkan segala hal dengan objektif awal audit. Di dalam objektif awal harus dilihat antara lain working group dan manager-suborndinase involvement yaitu keterlibatan manager dan kepala divisi di perusahaan di dalam penilaian yang telah dilakukan serta dalam program yang akan dilaksanakan nanti untuk memimpin karyawan di bawahnya untuk melakukan kerjasama dengan baik. Lalu di dalam objektive juga ada determinations of intermediate objective dan determinations of measure of achievement yaitu kita harus menentukan pengukuran sementara dari implementasi yang dilakukan, sehingga jika ada kekurangan dalam implementasi bisa segera dirubaha atau diperbaiki, sehingga implementasi ke depannya akan menjadi lebih baik. Lalu kita juga harus mengukur implementasi tersebut dipertengahan jalannya program apakah masih sejalan dengan objektif atau ada kesalahan, serta sudah sejauh mana objektif yang sudah tercapai.
            Kedua adalah impact analysis dimana kita menganalisa dampak apa saja yang terjadi dalam perusahaan jika implementasi dari hasil audit ini berjalan dan apa saja yang terdampak dari hal ini. Hal-hal yang akan terdampak antara lain cakupan audience yaitu siapa saja yang harus terlibat dalam implementasi program hasil audit dan seperti apa yang akan mereka lakukan. Lalu respon dari audience dari program apa yang kita harapkan untuk kelancaran dan hasil yang baik dari implementasi program serta tercapainya objective audit. Lalu Campaign Impact dan Environmental Mediation yaitu apa dampak kampanye ini yang kita harapkan untuk perusahaan secara jangka pendek dan panjang yang tentunya berdampak pada lingkungan sekitar perusahaan terutama stakeholder, apakah sudah sesuai standar perusahaan atau standar baru yang lebih tinggi, apakah akan mengangkat secara signifikan reputasi perusahaan di mata seluruh stakeholder, sampai peningkatan financial performance perusahaan. Adanya konseptualisasi dan desain program yaitu dengan memperkirakan biaya yang akan diturunkan untuk implementasi program hasil audit yang akan dibandingkan dengan efektivitas dan efisiensi program tersebut. Setelah berjalannya program dan sudah terlaksana hingga akhir, kita tetap akan terus memantau atau memonitor keadaan perusahaan, baik kita sebagai PR internal maupun eksternal. Sehingga jika ada sedikit kekurangan, bisa langsung diantisipasi dan diperbaiki.

Evaluasi Audit Menurut Public Relations Effectiveness Yardstick
Dalam evaluasi dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama atau basic adalah pertama target audience dan impression yaitu evaluasi mengenai apakah target audience atau sasaran program kita sudah melaksanakan semua program dan merasakan dampaknya. Lalu bagaimana media placement yang terjadi baik sebelum terlaksananya program, saat terlaksana, maupun pasca terlaksananya program yang akan dikaitkan dengan reputasi perusahaan dengan adanya publikasi positif dari media.
            Kedua intermediate level antara lain bagaimana penerimaan dan kesadaran mereka dengan program yang akan diberlakukan, bahkan jika hasil audit untuk suatu perusahaan sangat buruk, program ini akan menjadi program operasional perusahaan ke depan menggantikan program sebelumnya. Lalu apakah mereka terus mengingat dan memahami mengapa program ini diberlakukan, apa makna dan tujuan dari pelaksanaan program baru sehingga karyawan dapat melakukan program ini bukan hanya karena tuntutan peraturan tapi juga kesadaran untuk meningkatkan diri mereka sendiri demi perusahaan.
Ketiga adalah advanced level, di mana pada level ini sudah tercermin tujuan jangka panjang dari hasil audit dan implementasi program. Dalam level ini diharapkan sudah tumbuh rasa terbiasa dan karyawan melaksanakan program ini dengan baik dan tanpa paksaan atau menjadi pekerjaan sehari-hari yang merubah behavior dan attitude mereka. Lalu mereka juga sudah bisa memberikan opini mereka baik terhadap perubahan yang ada, sampai masukan kepada perusahaan seperti pujian kepuasan, dan menjadi representative perusahaan yang baik dihadapan seluruh public.