MAKALAH RESUME TOPIK RESEARCH PR
PUBLIC RELATIONS AUDIT
Makalah untuk memenuhi Ujian Tengah
Semester
Disusun oleh :
Nama
: Angela limawan
NIM
: 11140110033
Kelas : Reseacrh PR B1
Fakultas Komunikasi
Bidang Peminatan Public Relations
UNIVERISTAS MULTIMEDIA NUSANTARA
2014
Audit komunikasi
adalah suatu evaluasi atau analisis lengkap terhadap suatu sistem komunikasi
internal maupun eksternal organisasi. Ruang lingkupnya sangat beragam mulai
dari proses komunikasi antardivisi sampai iklim komunikasi organisasi tersebut,
tergantung tujuan atau kepentingan di balik dilakukannya audit tersebut. Audit
adalah suatu hal yang sangat komplek karena meliputi sumber atau tujuan dari
komunikasi itu diadakan, media yang digunakan untuk berkomunikasi, isi dan konteks
pesan komunikasi, bagaimana proses dan strategi komunikasi yang berjalan, serta
hasil dari komunikasi tersebut. Sehingga audit akan memakan waktu 3-6 bulan,
karena hasil audit sangat menentukan perencanaan organisasi tersebut jangka
pendek dan panjang.
Suatu
organisasi dikatakan perlu melakukan audit antara lain sebelum dan sesudah
restrukturisasi perusahaan, kebutuhan untuk memotivasi karyawan apalagi setelah
atau saat menghadapi isu negati bahkan krisis, tagihan telepon tinggi karena
banyak karyawan yang menggunakan telepon kantor untuk kepentingan lain dan itu
menunjukan adanya penurunan produktivitas kinerja. Banyaknya surat pembaca
negatif dan keluhan di customer service, pengembangan rencana jangka panjang,
dan sebagainya. Suatu perusahaan melakukan audit karena sebelum atau sesudah
melakukan hal di atas mereka menemukan suatu gap. Dalam kasus ini, gap adalah
perbedaan antara standar yang telah atau akan ditetapkan perusahaan dengan
praktek atau fakta di lapangan. Gap dapat dianalisis dari fakta-fakta yang
dilihat oleh media melalui pemberitaannya, pemerintah dengan teguran dan
regulasinya yang berdampak negatif bagi perusahaan atau bahkan mengancam, dan
teguran bahkan penolakan dari komunitas setempat, terhadap apa yang telah dan
akan perusahaan jalankan.
Dalam
audit komunikasi ada dua penaksiran framing dalam menentukan arah dan tujuan
audit. Pertama Organisational Communication Profile (OCP) dimana framing
pembahasan yang termasuk di dalamnya antara lain aktivitas komunikasi,
peraturan baik dalam organisasi maupun proses komunikasi, penyelesaian masalah,
leadership, budaya kelompok, teamwork dan decesaion maker. Kedua Organisational
Communication Evaluation (OCE) antara lain berusaha mengevaluasi dan mencari
gap dalam fungsi, sistem, dan jaringan komunikasi di dalam organisasi apakah
sudah sesuai standar atau belum, atau sudah mencapai tujuan organisasi atau
bahkan merusak. Dari kedua framing ini muncul metode yang dapat digunakan dalam melakukan audit, yang di dalamnya
terdapat langkah-langkah antara lain
dengan interview dan observasi data-data perusahaan, communication flow dan
analisis dengan melihat apakah data-data yang ada serta communication flow yang
terjadi sudah sesuai standar atau belum. Lalu ada news framing analysis terkait
dengan pengamatan pemberitaan di media dan dampaknya bagi perusahaan, network
analysis, kuisioner terhadap karyawan dari terenda sampai tertinggi, dan FGD
(Focus Group Discusion).
Secara
lebih detail langkah yang dilakukan pertama adalah observasi dan analisis data
perusahaan dan sesuaikan denganstandar perusahaan serta standar yang tim audit
buat, karena terkadang standar yang ditetapkan perusahaan juga terlalu rendah
dan perlu adanya perubahan. Lalu buat kesimpulan berupa gap atau poin masalah
yang terjadi. Dari masalah-masalah yang kita temukan itu kita cari alasannya
mengapa itu bisa terjadi dengan melakukan indepth interview dengan karyawan
sampai BOD. Untuk karyawan terendah harus yang paling teknikal, sedangkan
karyawan menengah harus yang berposisi fungsional atau sebagai operasional
perusahaan. Setelah itu lakukan survei dengan kuisioner untuk mengetahui needs dan wants dari karyawan, serta pemahaman mereka terhadap perusahaan
mereka saat ini.
Tipe Communication Audit menurut
Alan Delason
Ada
4 aspek yang perlu diperhatikan sebelum melakukan audit untuk mengarahkan kita
fokus apa yang akan kita capai dan teliti. Antara lain inovatif, informatif,
regulasi, dan integrasi program komunikasi dengan manajemen lain. Antara
inovasi dan informasi adalah fokus tentang bagaimana delivery pesan terjadi
apakah sudah baik atau belum, efektif atau tidak pesan yang disampaikan, media
apa yang digunakan dalam penyampai pesan, hal apa saja yang telah dilakukan
perusahaan untuk membuat delivery pesan menjadi lebih efektif, dan siapa
komunikator yang tepat agar delivery pesan efektif dan berjalan baik.
Sedangkan
di antara informasi dan regulasi adalah performance perusahaan yang dipengaruhi
oleh budaya di dalam perusahaan itu, regulasi pemerintah yang membatasi,
cara-cara perusahaan mensiasati regulasi pemerintah, dan tercapainya tujuan
organisasi. Lalu antara integrasi dan regulasi terdapat kontrol yaitu bagaimana
dan apa sistem yang berlaku di perusahaa, tujuan perusahaan menggunakan sistem
seperti itu, bagaimana proses implementasi sistem tersebut, apakah sistem
tersebut sudah membawa perusahaan mencapai tujuannya. Lalu antara integrasi
dengan invasi ada interaksi yaitu bagaimana proses komunikasi yang ada, adakah
keseimbangan dan kesesuaian antara peraturan yang ada dengan delivery pesan
yang efektif atau malah ada masalah akibat peraturan yang ada membatasi
interaksi dan efektivitas delivery pesan.
Audit Corporate Communication yang
efektif
Tujuan dari adanya audit komunikasi
adalah menentukan masalah atau gap antara standar komunikasi yang dibuat dan
ditargetkan oleh perusahaan dengan praktek di lapangan. Jika sudah sesuai
dengan standar dan tercapainya target perusahaan, maka gap itu tidak terjadi.
Audit adalah cara atau alat yang digunakan untuk menemukan gap tersebut. Audit
yang efektif adalah pertama saat kita atau public relations officer menentukan
gap atau letak masalah organisasi berdasarkan standar perusahaan yang
dikomperisasi dengan standar lain, seperti standar nasional yang dibuat oleh
lembaga tertentu yang berdasarkan hukum, atau standar yang paling update. Karena terkadang perusahaan
jarang melakukan upgrade standar
mereka karena takut tidak tercapai atau sulitnya mencapai standar yang terlalu
tinggi tersebut yang tentu dapat mempengaruhi reputasi perusahaan.
Kedua
saat kita memberikan feedback
terhadap strength dan weakness dari budaya komunikasi
organisasi serta pengembangan pengukuran. Maksudnya adalah setelah kita mengukur
dan menemukan gap dari perusahaan, kita juga harus membandingkan dengan strength perusahaan untuk dijadikan alat
dan strategi dalam mengurangi bahkan kalau bisa menghilangkan weakness yang ada. Lalu perusahaan juga
wajib meningkatkan standar operasional perusahaan mereka di segala bidang,
termasuk komunikasi organisasi, sampai standar pengukuran atau audit yang harus
dilakukan minimal setiap 3-5 tahun sekali.
Ketiga saat kita memberikan diagnosa
dan resep yang tepat, untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari akar
komunikasi. Sehingga setelah audit dilaksanakan, dan pembuatan program-program
serta implementasinya juga dijalankan, dapat menjadikan perusahaan menjadi jauh
lebih baik.
Di dalam audit
komunikasi ada tiga model yang dilihat berdasarkan hal-hal yang akan diaudit.
Model pertama adalah Struktur Konseptual Howard Green Baum, yang di dalamnya
membahas struktur unit kerja. Di dalam unit kerja ini antara lain hubungan
fungsional antardivisi, ciri-ciri personel seperti beberapa karakteristik dan
kebutuhan karyawan sehingga dilakukan audit untuk memenuhi kebutuhan karyawan
dan meningkatkan motivasi kinerja mereka, serta fakrot-faktor fungsional yang
mempengaruhi komunikasi antardivisi. Model kedua adalah Profil komunikasi
keorganisasian, di mana hal-hal yang akan diaudit adalah analisis fungsional
sistem-sistem organisasi yaitu pencarian letak kesalahan yang terjadi di dalam
proses yang hasil audit dan perbaikannya diharapkan dapat meningkatkan
efektivitas organisasi. Model ketiga adalah evaluasi komunikasi di mana
dilakukan pemeriksaan dan penilaian atas praktek dan kegiatan komunikasi
terutama pada situasi tertentu, seperti saat muncul isu negatif dan komunikasi
perusahaan dengan karyawan serta media, atau bahkan saat terjadi krisis.
Evaluasi Audit
Hal pertama yang dilakukan dalam
mengevaluasi hasil audit sebelum implementasi program-program adalah
menghubungkan segala hal dengan objektif awal audit. Di dalam objektif awal
harus dilihat antara lain working group
dan manager-suborndinase involvement
yaitu keterlibatan manager dan kepala divisi di perusahaan di dalam penilaian
yang telah dilakukan serta dalam program yang akan dilaksanakan nanti untuk
memimpin karyawan di bawahnya untuk melakukan kerjasama dengan baik. Lalu di
dalam objektive juga ada determinations
of intermediate objective dan determinations of measure of achievement
yaitu kita harus menentukan pengukuran sementara dari implementasi yang
dilakukan, sehingga jika ada kekurangan dalam implementasi bisa segera dirubaha
atau diperbaiki, sehingga implementasi ke depannya akan menjadi lebih baik.
Lalu kita juga harus mengukur implementasi tersebut dipertengahan jalannya
program apakah masih sejalan dengan objektif atau ada kesalahan, serta sudah
sejauh mana objektif yang sudah tercapai.
Kedua adalah impact analysis dimana kita menganalisa dampak apa saja yang
terjadi dalam perusahaan jika implementasi dari hasil audit ini berjalan dan
apa saja yang terdampak dari hal ini. Hal-hal yang akan terdampak antara lain cakupan
audience yaitu siapa saja yang harus terlibat dalam implementasi program hasil
audit dan seperti apa yang akan mereka lakukan. Lalu respon dari audience dari
program apa yang kita harapkan untuk kelancaran dan hasil yang baik dari
implementasi program serta tercapainya objective audit. Lalu Campaign Impact dan Environmental Mediation yaitu apa dampak kampanye ini yang kita
harapkan untuk perusahaan secara jangka pendek dan panjang yang tentunya
berdampak pada lingkungan sekitar perusahaan terutama stakeholder, apakah sudah
sesuai standar perusahaan atau standar baru yang lebih tinggi, apakah akan
mengangkat secara signifikan reputasi perusahaan di mata seluruh stakeholder,
sampai peningkatan financial performance perusahaan. Adanya konseptualisasi dan
desain program yaitu dengan memperkirakan biaya yang akan diturunkan untuk
implementasi program hasil audit yang akan dibandingkan dengan efektivitas dan
efisiensi program tersebut. Setelah berjalannya program dan sudah terlaksana
hingga akhir, kita tetap akan terus memantau atau memonitor keadaan perusahaan,
baik kita sebagai PR internal maupun eksternal. Sehingga jika ada sedikit
kekurangan, bisa langsung diantisipasi dan diperbaiki.
Evaluasi Audit Menurut Public
Relations Effectiveness Yardstick
Dalam
evaluasi dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama atau basic adalah pertama target
audience dan impression yaitu
evaluasi mengenai apakah target audience atau sasaran program kita sudah
melaksanakan semua program dan merasakan dampaknya. Lalu bagaimana media placement yang terjadi baik
sebelum terlaksananya program, saat terlaksana, maupun pasca terlaksananya
program yang akan dikaitkan dengan reputasi perusahaan dengan adanya publikasi
positif dari media.
Kedua intermediate level antara lain bagaimana penerimaan dan kesadaran
mereka dengan program yang akan diberlakukan, bahkan jika hasil audit untuk
suatu perusahaan sangat buruk, program ini akan menjadi program operasional
perusahaan ke depan menggantikan program sebelumnya. Lalu apakah mereka terus
mengingat dan memahami mengapa program ini diberlakukan, apa makna dan tujuan
dari pelaksanaan program baru sehingga karyawan dapat melakukan program ini
bukan hanya karena tuntutan peraturan tapi juga kesadaran untuk meningkatkan
diri mereka sendiri demi perusahaan.
Ketiga
adalah advanced level, di mana pada
level ini sudah tercermin tujuan jangka panjang dari hasil audit dan
implementasi program. Dalam level ini diharapkan sudah tumbuh rasa terbiasa dan
karyawan melaksanakan program ini dengan baik dan tanpa paksaan atau menjadi
pekerjaan sehari-hari yang merubah behavior
dan attitude mereka. Lalu mereka juga
sudah bisa memberikan opini mereka baik terhadap perubahan yang ada, sampai
masukan kepada perusahaan seperti pujian kepuasan, dan menjadi representative
perusahaan yang baik dihadapan seluruh public.
ci, ini dlu sama dosen siapa ya ci kalo bole tau
BalasHapus